Sabtu, 08 November 2014

Mahasiswa dan Organisasi

Mahasiswa dan organisasi merupakan kedua hal yang tidak dapat terpisahkan.  Kura-kura, alias kuliah-rapat kuliah-rapat, itulah sebutan bagi mereka, para mahasiswa yang aktif di beberapa kegiatan kampus. Bahkan, tidak jarang mereka rela pulang larut malam dari kampus setiap harinya demi menghadiri rapat ini dan itu. Kehidupan berorganisasi di kampus nyatanya memiliki begitu banyak pandangan dan sorotan. Ada yang memandang bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi hanya akan menghambat nilai akademik. Hmm, masa sih? Namun, tidak sedikit juga yang menganggap bahwa dengan bergabung dalam organisasi kampus akan memberikan banyak sekali manfaat bagi dirinya, salah satunya dengan menjadi mahasiswa yang eksis yang terkenal seantero kampus.

Sebagai seorang mahasiswa, berprestasi di bidang akademik sudah menjadi sebuah kewajiban. Yap, tugas kita sebagai seorang mahasiswa adalah belajar! Tapi, apa iya cukup dengan belajar saja? Selain datang ke kampus untuk menimba ilmu, alangkah baiknya kalau seorang mahasiswa juga menyeimbangkan kehidupannya sebagai mahasiswa dengan mengikuti berbagai kegiatan di bidang non akademik, salah satunya dengan aktif di beberapa organisasi kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), himpunan mahasiswa jurusan/program studi, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara di kampus. 

Bergabung dalam organisasi kampus atau kepanitiaan acara kampus ternyata memberikan manfaat yang banyak banget, loh! Berikut ini adalah beberapa bukti kalau  bergabung dalam organisasi kampus atau kepanitiaan acara kampus itu bukan semata-mata cuma jadi mahasiswa eksis, tapi juga ada manfaatnya ;




1. Melatih leadership skill.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan di organisasi atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara kampus umumnya akan lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapatnya di depan orang lain, lebih memiliki inisiatif, serta dapat mengarahkan dan menggerakkan teman-teman mahasiswa lainnya sesama anggota organisasi/kepanitiaan.
2. Menyalurkan hobi dan minat.
Organisasi-organisasi kampus merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswanya untuk menyalurkan hobi dan minat terpendam kita. Misalnya, salah satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus yang menawarkan UKM dalam berbagai bidang, seperti bidang olahraga, bidang kesenian, bidang ilmiah, dan lain-lain.
3. Networking atau memperluas jaringan.
Bergabung dalam organisasi kampus atau menjadi panitia dalam sebuah acara kampus akan memperkenalkan kita pada teman-teman baru. Kita akan berkenalan dengan teman-teman dari jurusan lain, teman seangkatan, senior, dan masih banyak lainnya. Bahkan, nggak menutup kemungkinan nih kalau kita akan berkenalan dengan someone -that-are-we-looking-for hihihi.
4. Belajar manajemen waktu.
Dengan mengikuti organisasi/kepanitiaan acara kampus, waktu yang biasanya kita gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas otomatis akan berkurang. Nah, agar kegiatan akademik dan non akademik kita berjalan lancar, maka manajemen waktu yang baik haruslah kita lakukan.
5. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
6. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.

Pengalaman sebagai mahasiswa yang berorganisasi, bisa menjadi bekal kita ketika akan bersaing pada dunia kerja dan dapat menjadi nilai plus jika dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya aktif dalam aktivitas perkuliahan saja. Prestasi mahasiswa bukan saja ditunjang dengan prestasi akademik semata. Faktor pengalaman mahasiswa dalam organisasi kampus  juga sebagai salah satu faktor penting untuk menunjang suksesnya mahasiswa kelak setelah selesai kuliah. So, tunggu apalagi? Ikuti organisasi kampus dan kepanitiaan di kampusmu dan mulai ukir prestasimu!


Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah bergabung dan aktif dalam organisasi mahasiswa? Kalau belum, Ayo bergabung sekarang!!

1 komentar:

Unknown mengatakan...

keren mantappp ABRAR :)