Sebagai seorang mahasiswa, berprestasi di
bidang akademik sudah menjadi sebuah kewajiban. Yap, tugas kita sebagai
seorang mahasiswa adalah belajar! Tapi, apa iya cukup dengan belajar
saja? Selain datang ke kampus untuk menimba ilmu, alangkah baiknya kalau
seorang mahasiswa juga menyeimbangkan kehidupannya sebagai mahasiswa
dengan mengikuti berbagai kegiatan di bidang non akademik, salah satunya
dengan aktif di beberapa organisasi kampus, seperti Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), himpunan mahasiswa jurusan/program studi, dan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM), atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara
di kampus.
1. Melatih leadership skill.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan di organisasi atau bergabung dalam kepanitiaan sebuah acara kampus umumnya akan lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapatnya di depan orang lain, lebih memiliki inisiatif, serta dapat mengarahkan dan menggerakkan teman-teman mahasiswa lainnya sesama anggota organisasi/kepanitiaan.
2. Menyalurkan hobi dan minat.
Organisasi-organisasi kampus merupakan wadah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswanya untuk menyalurkan hobi dan minat terpendam kita. Misalnya, salah satunya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus yang menawarkan UKM dalam berbagai bidang, seperti bidang olahraga, bidang kesenian, bidang ilmiah, dan lain-lain.
3. Networking atau memperluas jaringan.
Bergabung dalam organisasi kampus atau menjadi panitia dalam sebuah acara kampus akan memperkenalkan kita pada teman-teman baru. Kita akan berkenalan dengan teman-teman dari jurusan lain, teman seangkatan, senior, dan masih banyak lainnya. Bahkan, nggak menutup kemungkinan nih kalau kita akan berkenalan dengan someone -that-are-we-looking-for hihihi.
4. Belajar manajemen waktu.
Dengan mengikuti organisasi/kepanitiaan acara kampus, waktu yang biasanya kita gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas otomatis akan berkurang. Nah, agar kegiatan akademik dan non akademik kita berjalan lancar, maka manajemen waktu yang baik haruslah kita lakukan.
5. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
6. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi
mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya.
Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan
yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas
mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang
banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips
praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk
perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan
dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya
ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para
recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan
nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi
di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki
pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen
waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya
juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik
dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki
pengalaman organisasi.
Pengalaman sebagai mahasiswa
yang berorganisasi, bisa menjadi bekal kita ketika akan bersaing pada
dunia kerja dan dapat menjadi nilai plus jika dibandingkan dengan
mahasiswa yang hanya aktif dalam aktivitas perkuliahan saja.
Prestasi mahasiswa bukan saja ditunjang dengan prestasi akademik semata.
Faktor pengalaman mahasiswa dalam organisasi kampus juga sebagai salah
satu faktor penting untuk menunjang suksesnya mahasiswa kelak setelah
selesai kuliah. So, tunggu apalagi? Ikuti organisasi kampus dan kepanitiaan di kampusmu dan mulai ukir prestasimu!
Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah bergabung dan aktif dalam
organisasi mahasiswa? Kalau belum, Ayo bergabung sekarang!!
1 komentar:
keren mantappp ABRAR :)
Posting Komentar